Rabu, 08 Maret 2017


NASKAH  PEMANASAN DENGAN TYPING MASTER  SELAMA 5 MENIT
Pendidikan merupakan persoalan  bangsa. Bangsa yang maju diindikasikan bahwa pendidikannya   berkembang untuk mampu mengisi kebutuhan pembangunan.  Untuk menjadi Negara maju maka persoalan  sumber daya manusia menjadi posisi sentral. Melalui pendidikan maka manusia pembangunan dapat diwujudkan. Sebagaimana paradigma fungsional  dalam pendidikan bahwa  orientasi pendidikan adalah untuk mencerdaskan bangsa, yang mampu mengisi lowongan pekerjaan dan mampu membangun bangsa secara berkelanjutan.  Sebagaimana tujuan pendidikan dalam GBHN, yakni tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa sehingga mampu menjadi manusia yang  mandiri.   Manusia dapat  memenuhi kebutuhan hidup sendiri tanpa bergantung pada orang lain.  Untuk itu maka tujuan pendidikan satu sisi  memberi bekal pada manusia untuk mempunyai pengetahuan dan ketrampilan sehingga dapat difungsikan untuk melakukan pekerjaan ataupun jasa yang memberikan peningkatan pada  kehidupannya. Dan sisi lain bahwa melalui pendidikan menjadikan manusia yang bermartabat, memiliki nilai-nilai luhur yang  menjadi pedoman dalam kehidupannya.
            Pendidikan    menjadi  investasi  Negara. Hal ini disadari  bahwa pendidikan  mampu meningkatkan kualitas manusia. Adanya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas maka  akan  mudah beradabtasi dengan tuntutan iptek untuk kebutuhan  peningkatan kerja dan karir. Hasil yang diperoleh dari pendidikan adalah  nilai tambah pada kualitas masyarakat dan pada gilirannaya akan meningkatkan kualitas bangsa. Negara  memberdayakan bangsanya melalui pemenuhan kebutuhan kerja  di berbagai sector industri/perusahaan. Sekolah ataupun perguruan tinggi dibangun dan dikembangangkan, yang pada gilirannya out come yang dihasilkan tersebut  akan memiliki pengetahuan dan ketrampilan  membangun bangsanya melalui peradaban yang semakin maju.  Untuk memenuhi  kebutuhan tenaga kerja dari berbagai industri, birokrasi, dan sektor lainnya maka pendidikan  berintegrasi dengan  sector lain.  Untuk itu kebijakan pendidikan diarahkan untuk  melakukan sinkronisasi dan bersinergi paling tidak dengan  tiga kementrian terkait. Yakni  kementerian tenaga kerja, kementerian industri, kementerian ristek dan teknologi.

2158 hentakan
431,6 Hentaka permenit
NASKAH MENGETIK KECEPATAN DENGAN TYPING MASTER  SELAMA
10 MENIT
Secara etimologi sekretaris berasal dari kata: secreet, yang berarti rahasia. Pada awalnya tugas sekretaris berkenaan dengan tugas-tugas untuk membantu pimpinan tentang hal-hal yang bersifat rahasia. Akan tetapi seiring dengan perkembangan organisasi maka tugas tersebut semakin berkembang, yang meliputi tugas dekte, korespondensi dan yang berhubungan dengan kerjasama organisasi.  Jadi pengertian sekretaris adalah orang yang membantu pimpinan dalam menjalankan tugas kantor, yang meliputi tugas yang terkait dengan pencatatan, pengolaan, pengadaan, pengiriman, system informasi dalam rangka peningkatan efektivitas pekerjaan pimpinan. Menurut Dan M Barum and Ramon C,dalam  Hand Book for Goverment SecretaryStenographer bahwa: “Secretary is an assistant to a chief who takes dictation, prepares correspondence, recieves visitors, checks of his official engagements or appointments, and performs many order related duties that increase the effesctivesness of the chief”
Dalam bekerja sehari-hari sekretaris  melakukan kegiatan dan interaksi dengan pihak lain. Komunikasi tersebut dikenal dengan human relation. Human relation merupakan interaksi antar manusia melalui kontak hubungan dengan sesamanya dan dalam kontak hubungan tersebut kedua belah pihak saling berusaha untuk memperoleh kepuasan karena pesan yang disampaikan mempunyai makna. Tidak semua komunikasi akan menumbuhkan relation yang positif. Kontak hubungan diantara komunikan dan komunikator adakalanya menimbulkan sesuatu yang tidak menyenangkan dan sebaliknya akan membuahkan kepuasan dan kesenangan jika diantaranya mencapai persepsi yang sama, kesediaan untuk saling memberi dan saling menanggapi.  Human relation dalam suatu organisasi sangat penting  karena sebagai mediator untuk mencapai sebuah kesepakatan untuk saling mengindahkan apa yang menjadi tujuan bersama. Kemampuan human relation sangat erat dengan kemampuan komunikasi dan kemampuan memahami orang lain. Thomas Wiyasa Bratawidjaja (1996:61) mengatakan bahwa untuk berlangsung secara persuasive, situasi komunikasi harus melibatkan upaya seseorang  yang dengan sadar merubah perilaku seseorang atau sekelompok orang  dengan melalui    penyampaian pesan. Komunikasi yang baik  akan menentukan nilai persahabatan. Komunikasi yang baik tidak terbatas pada pemakaian bahasa, akan tetapi dipengaruhi juga oleh:  wajah/mimic wajah, bahasa tubuh.
Kemampuan komunikasi harus dimiliki oleh sekretaris  karena pekerjaannya  membutuhkan lebih banyak berhubungan/ interaksi dengan orang lain.
Dalam setiap kesempatan bebicara dengan orang lain atau kontak muka dengan klien usahakan untuk menyenangkan diantara kedua belah pihak. Kontak pertama akan sangat memberi kesan untuk dapat menjalin hubungan yang berikutnya. Oleh karena itu kesempatan pertama sangat berharga untuk membangun hubungan yang selanjutnya. Perilaku demikian dinamakan  perilaku asertif. Dengan bahasa lain perilaku asertif adalah  sikap yang ditunjukkan oleh komunikan/komunikator yakni berusaha menyenangkan, berpendirian teguh, berkepribadian,  memperjuangkan  keinginannya tanpa orang lain  merasa dirugikan, mengalah untuk menang. Perilaku asertif didasari bahwa diantara kedua belah pihak, yakni sebagai komunikan dan komunikator mempunyai kebutuhan,kepentingan dan hak yang sama ditengah-tengah komunitas.  Dengan memiliki  perilaku asertif akan lebih mudah  dalam  mempengaruhi orang lain, akan lebih mudah mentoleransi perbedaan dan secara hati-hati memasukkan ide-ide yang barangkali  sedikit ada pertentangan/perbedaan dengan pihak lain. Dalam hal ini dapat dipakai sebagai  modal dalam melakukan negosiasi  lain untuk kepentingan kerjasama maupun ketika memperjuang kepentingan  dihadapan  koleganya. Negosiasi ini juga dipakai ketika  seseorang melakukan komunikasi, yang tanpa disengaja atau secara tidak langsung dapat mempengaruhi pola pikir/prinsip orang lain. Gaya seorang dalam negosiasi mempunyai dua tipe, yakni asertif dan agresif. Tipe yang menunjang  keberhasilan kerjasama adalah asertif, dimana kedua belah pihak saling bekerjasama,musyawarah sehingga kepentingan kedua pihak sama-sama dimenangkan sehingga dapat menjalin hubungan yang haromonis. Sebaliknya tipe agresif dicirikan kedua belah pihak saling mempertahankan kepentingannya masing-masing dan salah satu pihak ada yang dikalahkan